fbpx
Asma

Asma – Pengertian, Gejala, Penyebab dan Mengobati

Ditinjau oleh dr. Johan Indra Lukito

Apa itu Penyakit Asma?

Asma adalah penyakit paru kronis yang disebabkan oleh peradangan dan kontraksi otot yang mengakibatkan penyempitan saluran udara. Hal ini dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk bernapas. Asma dapat menyerang siapa saja di semua usia. Meskipun asma dapat diatasi dengan pengobatan yang tepat namun kondisi terparahnya dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya. Untuk itu, asma harus dan diobati.

Penyebab dan Gejala  Asma

Penyebab Asma

Seringkali memang sulit untuk menemukan satu penyebab pasti mengapa seseorang terkena asma. Hal ini disebabkan karena gejala asma pada setiap penderitanya berbeda maka banyak faktor yang menyebabkan terjadinya asma. Beberapa penyebab asma dapat tergolong ke dalam beberapa faktor berikut : 

  • Genetik

Beberapa kondisi genetik seseorang dapat menjadi penyebab dirinya terkena asma. Risiko asma lebih besar terjadi jika anggota keluarga seperti orang tua atau saudara kandung juga menderita asma. Selain itu, kondisi seperti berat badan lahir yang rendah atau lahir dalam kondisi prematur juga bisa menjadi penyebab timbulnya asma.

Kondisi alergi individu juga bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya asma dalam tubuh penderita. Alergi yang dimaksud dapat menjadi penyebab asma antara lain seperti peradangan yang ditandai dengan munculnya ruam merah pada kulit (eksim) atau peradangan pada lapisan hidung yang ditandai dengan hidung tersumbat dan pilek (rinitis) dan beberapa alergi lainnya. 

  • Lingkungan

Tidak hanya faktor internal, ternyata lingkungan sekitar pun bisa menjadi penyebab timbulnya asma dalam tubuh seseorang. Kondisi geografis dengan perubahan cuaca yang ekstrim dan urbanisasi bisa menjadi contoh faktor eksternal yang dapat memengaruhi asma. Hal ini disebabkan karena tubuh harus beradaptasi dengan perubahan yang cepat atau dengan lingkungan yang baru. Apalagi jika lingkungan yang dihadapi lebih kotor daripada sebelumnya yang bisa menyebabkan banyak benda asing masuk ke dalam tubuh.

Benda-benda asing tersebut dapat menyumbat saluran pernapasan di dalam tubuh dan menyebabkan asma. Beberapa benda asing ini dapat ditemui dalam kondisi lingkungan seperti polusi udara berlebihan, tungau debu rumah, paparan bahan kimia, asap atau debu di tempat kerja, dan lain-lain. Untuk itu, penting juga untuk memerhatikan kondisi lingkungan tempat kita beraktivitas sehari-hari.

  • Gaya Hidup

Faktor gaya hidup pun dapat memengaruhi timbulnya asma dalam tubuh. Anak-anak maupun orang dewasa dengan berat badan berlebih atau obesitas dinilai memiliki risiko asma yang lebih besar. Selain itu, kebiasaan yang dapat mengganggu aktivitas pernapasan seperti menghirup asap rokok juga bisa memperbesar peluang seseorang untuk terkena asma.

Gejala Asma

Gejala yang dirasakan penderita asma bisa berbeda-beda setiap individunya. Gejala yang timbul seringkali lebih buruk pada kondisi tertentu seperti pada saat malam hari atau pada saat berolahraga. Gejala lebih buruk ini sering disebut serangan asma. Beberapa gejala yang timbul antara lain : 

  • Batuk terus-menerus terutama pada malam hari
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Suara napas seperti siulan (mengi) pada saat menarik dan menghembuskan napas
  • Dada terasa kencang

Meskipun gejala-gejala di atas seringkali timbul dalam aktivitas sehari-hari namun ada beberapa pemicu yang dapat memperburuk gejala tersebut. Pemicu tersebut antara lain masuk angin, perubahan cuaca yang ekstrim, debu, asap, bulu binatang, serbuk sari, dan beragam bau yang menyengat seperti parfum. 

Pencegahan dan Pengobatan Asma

Keparahan gejala dan frekuensi serangan asma dapat dikurangi dengan beberapa cara yaitu:

  • Inhaler

Inhaler merupakan salah satu alat pemberian obat asma yang lazim digunakan. Alat portable ini berbentuk pompa menyerupai huruf “J”  dan digunakan dengan menekan tabungnya. Alat ini akan menyalurkan dosis obat pernapasan yang telah diukur ke paru dalam bentuk kabut atau bubuk yang akan dihirup. Bubuk atau kabut yang dihirup dalam inhaler dapat meredakan serangan asma 

  • Nebulizer

Cara kerja nebulizer serupa dengan inhaler. Nebulizer akan mengubah obat cair menjadi kabut yang akan dihirup. Udara yang dihirup mampu meredakan pembengkakan dan iritasi pada saluran udara.

  • Obat yang diminum

Beberapa jenis obat yang diminum juga kerap diresepkan dokter untuk mengurangi gejala asma. 

  • Obat Suntik atau infus

Obat suntik atau infus juga terkadang diresepkan dokter dalam pengobatan asma. Biasanya obat yang diberikan untuk menangani jenis asma tertentu yang cukup parah. 

Cara-cara diatas dinilai cukup efektif oleh beberapa dokter dalam mengurangi gejala asma. Banyak orang yang pada akhirnya dapat mengendalikan gejalanya. Namun perlu tetap diingat bahwa untuk mendapatkan penanganan asma yang maksimal, memerlukan konsultasi dan pengawasan dokter.

Referensi:

World Health Organization. Asthma [Internet]. 2023 [cited 2023 July 30]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/asthma 

Stanborough, Rebecca Joy. Is Asthma Curable? California: Healthline; 2019. Available from: https://www.healthline.com/health/asthma/is-asthma-curable#_noHeaderPrefixedContent 

National Health Service. Asthma [Internet]. 2019 [cited 2023 July 30]. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/asthma/ 

Diskusi

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Add to cart