ditinjau dr. Elda Oncossya Panggabean
Hati adalah organ penting dalam tubuh dan menjalankan berbagai fungsi, termasuk mengeluarkan racun dari tubuh, menyimpan energi, dan mengatur pembekuan darah. Jika hati mengalami kerusakan yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi berupa gagal hati atau liver failure bahkan sampai kanker hati/hepatocarcinoma.
Hepatitis adalah peradangan pada hati atau liver. Biasanya disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol, beberapa kondisi kesehatan, penyakit autoimun atau bahkan dari obat-obatan.
Menurut World Health Organization (WHO), terdapat 2 milyar penduduk dunia yang mengidap penyakit hepatitis dan 1,4 juta diantaranya mengalami kematian. Hepatitis juga dikategorikan sebagai penyakit menular berbahaya. Yuk, simak baca selengkapnya di artikel berikut ini
Tipe-tipe dan Penyebab Hepatitis
Hepatitis dapat disebabkan oleh infeksi virus atau non-virus, seperti konsumsi alkohol, beberapa kondisi kesehatan, penyakit autoimun atau bahkan dari obat-obatan. Ada berbagai macam tipe-tipe dan penyebab Hepatitis, berikut penjelasan dari masing-masing penyebab hepatitis:
1. Hepatitis A
Hepatitis jenis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Jenis hepatitis ini adalah penyakit akut jangka pendek yang disebabkan oleh paparan HAV dalam makanan atau air.
Masa inkubasi hepatitis A biasanya 14-28 hari. Penyakit ini berkaitan erat dengan air atau makanan yang kurang higienis, sanitasi yang tidak memadai, kebersihan pribadi yang buruk, dan kontak seksual dari orang yang terinfeksi virus. Tidak seperti hepatitis B dan C, hepatitis A tidak menyebabkan penyakit hati kronis tetapi dapat menyebabkan gejala yang menjadi hepatitis fulminan (gagal hati akut), yang seringkali berakibat fatal.
2. Hepatitis B
Jenis penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) dan dapat menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Penularan virus melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi virus, seperti melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan lainnya.
Virus hepatitis B dapat bertahan hidup di luar tubuh setidaknya selama 7 hari. Masa inkubasi virus hepatitis B berkisar antara 30 hingga 180 hari.
3. Hepatitis C
Pada jenis penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). HCV adalah salah satu infeksi virus yang ditularkan melalui darah yang paling umum di Amerika Serikat dan biasanya muncul sebagai kondisi jangka panjang.
Penularan hepatitis C dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah dan penggunaan suntik narkoba dengan masa inkubasi hepatitis C berkisar antara 2 minggu hingga 6 bulan.
4. Hepatitis D
Ini adalah bentuk hepatitis yang langka yang hanya terjadi bersamaan dengan infeksi hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) menyebabkan peradangan hati seperti strain lainnya, tetapi seseorang tidak dapat tertular HDV tanpa infeksi hepatitis B yang ada.
Koinfeksi HDV-HBV dianggap sebagai bentuk hepatitis virus kronis yang paling parah karena perkembangan yang lebih cepat menuju karsinoma hepatoseluler dan kematian terkait penyakit hati.
5. Hepatitis E
Hepatitis E adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Virus ini memiliki setidaknya 4 jenis yang berbeda: genotipe 1, 2, 3 dan 4. Genotipe 1 dan 2 hanya ditemukan pada manusia. Genotipe 3 dan 4 beredar di beberapa hewan seperti babi, babi hutan, dan rusa tanpa menyebabkan penyakit apa pun, dan terkadang menginfeksi manusia.
Virus ini menyebar melalui air minum yang terkontaminasi virus. Infeksi biasanya sembuh sendiri dan sembuh dalam 2-6 minggu. Kadang-kadang penyakit serius yang dikenal sebagai hepatitis fulminan (gagal hati akut) berkembang, yang bisa berakibat fatal.
6. Hepatitis Alkoholik
Meskipun hepatitis paling sering disebabkan oleh infeksi, faktor lain dapat menyebabkan kondisi tersebut. Salah satunya adalah konsumsi alkohol berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan peradangan. Ini juga dapat disebut sebagai hepatitis alkoholik.
Alkohol secara langsung melukai sel-sel hati Anda. Seiring waktu, dapat menyebabkan kerusakan permanen dan menyebabkan penebalan atau jaringan parut pada jaringan hati (sirosis) dan gagal hati. Penyebab toksik lainnya dari hepatitis termasuk penyalahgunaan obat dan paparan racun.
7. Hepatitis Autoimun
Hepatitis autoimun adalah penyakit hati kronis yang dimulai dengan gangguan pada kekebalan tubuh Anda. Sistem kekebalan Anda menyerang tubuh Anda sendiri, dalam hal ini dengan mengirimkan antibodi ke jaringan hati Anda, sehingga menyebabkan peradangan pada hati (hepatitis). Antibodi ini biasanya menyerang jika terjadi infeksi di jaringan hati Anda. Tetapi pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh Anda malah secara keliru menyerang sel hati Anda yang masih sehat .
Hepatitis autoimun menyebabkan peradangan kronis di hati Anda, yang dapat menyebabkan kerusakan serius seiring waktu. Seperti jenis hepatitis kronis lainnya, hepatitis autoimun dapat menyebabkan jaringan parut pada hati Anda (sirosis). Perawatan medis dapat membantu mengurangi peradangan dan mencegah komplikasi berkembang. Namun, pada tahap awal penyakit, Anda mungkin tidak memiliki gejala.
Gejala Umum Hepatitis
Jika Anda hidup dengan hepatitis kronis, seperti hepatitis B dan C, Anda mungkin tidak menunjukkan gejala sampai kerusakan mempengaruhi fungsi hati. Sebaliknya, orang dengan hepatitis akut dapat menunjukkan gejala segera setelah tertular virus hepatitis. Gejala umum hepatitis menular meliputi:
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Gejala flu dan demam
- Urin berwarna pekat seperti teh
- Feces berwarna pucat seperti dempul
- Sakit perut
- Kehilangan selera makan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kulit dan mata kuning
Diagnosis Hepatitis
Sangat penting untuk memahami apa yang menyebabkan terkena penyakit hepatitis dan cara untuk mengobatinya dengan benar. Dokter akan melanjutkan pemeriksaan melalui serangkaian tes untuk mendiagnosis kondisi Anda secara akurat, meliputi:
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Untuk mendiagnosis semua bentuk hepatitis, dokter pertama-tama akan mengambil riwayat Anda untuk menentukan faktor risiko yang mungkin Anda miliki. Selama pemeriksaan fisik, dokter Anda akan menemukan perubahan warna pada sklera mata atau area mata menjadi kekuningan.
2. Tes Fungsi Hati
Tes fungsi hati menggunakan sampel darah untuk menentukan fungsi hati Anda bekerja atau tidak. Hasil tes yang tidak normal mungkin merupakan indikasi pertama adanya masalah. Tingkat enzim hati yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa hati Anda stres, rusak, atau tidak berfungsi dengan baik.
3. Tes darah lainnya
Jika tes fungsi hati Anda tidak normal, dokter kemungkinan akan menginstruksikan tes darah lain untuk untuk memastikan penyebab dari hepatitis tersebut. Tes ini bisa memeriksa keberadaan virus hepatitis atau antibodi yang diproduksi tubuh Anda untuk melawannya. Dokter juga dapat menggunakan tes darah untuk memeriksa tanda-tanda hepatitis autoimun.
4. Biopsi hati
Biopsi hati adalah prosedur yang melibatkan pengambilan sampel jaringan dari hati Anda., Prosedur ini tidak perlu pembedahan, dilakukan dengan cara memasukkan jarum ke antara tulang rusuk sisi kanan yang merupakan lokasi anatomi hati, kemudian dengan jarum biopsi akan mengambil sebagian kecil jaringan hati. Dokter biasanya akan menggunakan pemindaian ultrasound untuk panduan selama prosedur ini. Tes ini memungkinkan dokter untuk menentukan bagaimana infeksi atau peradangan mempengaruhi hati Anda.
5. USG
Tes ini memungkinkan dokter untuk melihat hati dan organ disekitarnya dari dekat. Dengan hal itu dokter dapat mendiagnosa:
- Ascites, yaitu penumpukan cairan berlebih di dalam rongga perut
- Kerusakan atau pembesaran hati
- Tumor hati
- Kelainan kandung empedu
Terkadang pankreas juga muncul pada gambar ultrasound. Ini bisa menjadi tes yang berguna dalam menentukan penyebab fungsi hati Anda yang tidak normal.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan hepatitis memiliki penanganan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis hepatitisnya. Berikut pengobatannya berdasarkan jenis hepatitisnya:
- Hepatitis A, ada beberapa pengobatannya yang akan fokus untuk meredakan gejala-gejala hepatitis yang muncul (seperti mual muntah dan sakit perut) dan dokter mungkin merekomendasikan program diet untuk menjaga hidrasi dan nutrisi Anda.
- Hepatitis B kronis. cara pengobatannya mungkin dimulai dengan obat antivirus yang disetujui Food and Drug Administration AS (FDA), seperti interferon, tenofovir, atau entecavir.
- Hepatitis C, tidak memiliki pengobatan khusus jika belum parah atau akut dan setelah menghasilkan gejala lain atau infeksi yang ditemukan dalam tes skrining.
Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi HCV akut dengan cepat menyebabkan gagal hati (misalnya, setelah infeksi ulang setelah transplantasi hati). Oleh karena itu, setiap yang didiagnosis dengan hepatitis C merupakan kandidat potensial untuk pengobatan antivirus.
- Pengobatan dengan memberi obat antivirus, pada beberapa kondisi misalnya pada hepatitis B atau hepatitis C kronis. Dokter bisa memberikan obat antivirus, seperti entecavir, ribavirin, atau tenofovir. Obat-obatan tersebut bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mekanisme yang berbeda-beda.
- Pengobatan dengan transplantasi hati, pada kasus beberapa orang bila hepatitis sudah menyebabkan kerusakan hati orang, maka diperlukan transplantasi hati. Penerima donor hati akan mengikuti rangkaian fase atau proses transplantasi dan menerima organ hati dari pendonor.
Pencegahan Hepatitis
Risiko terjadinya hepatitis dapat dicegah dengan beberapa upaya, berikut upaya pencegahan hepatitis:
- Pelatihan pengendalian virus seperti mencuci tangan dan tindakan higienis lainnya
- Sterilisasi peralatan medis yang ditujukan untuk penggunaan ganda
- Pembuangan limbah biologi/medis secara efektif termasuk benda tajam
- Mencegah penggunaan suntikan yang berlebihan dan mempromosikan praktik injeksi yang aman di kalangan petugas kesehatan.
- Mendorong penggunaan alat pelindung yang disesuaikan dengan keadaan setempat
- Melakukan vaksinasi hepatitis sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter
- Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
- Melakukan hubungan seksual dengan aman seperti menggunakan kondom atau tidak ganti-ganti pasangan.
Demikian informasi tentang pengertian, gejala, diagnosis, pengobatan dan pencegahan hepatitis agar Anda tetap sehat selalu. Apabila anda merasakan gejala atau tanda-tanda hepatitis segeralah periksa ke dokter.
Yuk, #SehatBareng bersama KALBE - Sahabat Kesehatan buat Anda
Referensi:
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hepatitis-a
https://www.healthline.com/health/hepatitis
American College of Gastroenterology (2022). GI Health and Disease. Hepatitis (Hepatitis A, B, dan C).
https://www.healthdirect.gov.au/hepatitis
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92025/