fbpx
Waspada Duduk Terlalu Lama Bahaya bagi Kesehatan

Waspada Duduk Terlalu Lama Bahaya bagi Kesehatan 

Ditinjau oleh dr. Daniel Winatakusuma

Kemajuan teknologi saat ini menyebabkan berkurangnya kebutuhan manusia untuk menggerakan tubuh. Banyak orang yang bekerja hanya di depan komputer dan menghabiskan berjam-jam untuk duduk. Perilaku atau kebiasaan duduk terlalu lama dapat membahayakan bagi kesehatan yang menimbulkan berbagai keluhan di tubuh, bahkan  memicu penyakit tertentu.  

Lalu, apa saja bahaya duduk terlalu lama bagi kesehatan? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini. 

Bahaya Akibat Duduk Terlalu Lama 

Studi menunjukkan bahwa menghabiskan waktu dengan duduk berjam-jam dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh Anda.  

Dr. James Levine, seorang profesor kedokteran di Mayo Clinic menciptakan ungkapan “Sitting is the new smoking” yang berarti terlalu banyak duduk juga sama berbahaya seperti merokok.  

Para peneliti telah menyatakan bahwa duduk dalam waktu lama dikaitkan dengan risiko atau masalah kesehatan berikut ini: 

1. Penyakit Jantung dan Diabetes 

Menurut ahli jantung Rachel Lampert, MD, aktivitas duduk terlalu lama membuat berkurangnya aktivitas fisik pada seseorang, sehingga hal itu menjadi faktor penyebab kasus penyakit jantung dan diabetes  

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa berjalan kaki kurang dari 1.500 langkah per hari atau duduk dalam waktu yang lama tanpa mengurangi asupan kalori, dapat meningkatkan resistensi insulin yang merupakan penyakit diabetes tipe 2. 

2. Deep Vein Thrombosis (DVT)

Menurut Britt H. Tonnessen, MD., seorang ahli bedah vaskular, kurang menggerakkan kaki dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di bagian area tungkai Anda dengan gejala mulai dari lelah, bengkak dan pegal. Hal ini biasa disebut Deep Vein Thrombosis atau DVT.  

Kasus DVT dapat menjadi kasus yang buruk, yaitu ketika gumpalan darah yang awalnya terletak di pembuluh darah kaki menjadi terlepas dan terbawa mengalir sampai ke pembuluh darah paru. 

3. Kegemukan atau Obesitas

Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara duduk lama dengan obesitas. Orang yang mengalami obesitas menghabiskan waktu untuk duduk lebih lama dibandingkan dengan orang yang memiliki berat badan normal. Hal ini membuat kalori yang terbakar sedikit.  

Selain itu, ketika duduk terlalu lama Anda mungkin sambil melakukan kebiasaan buruk, seperti ngemil atau makan berlebihan. Inilah yang menyebabkan kebiasaan duduk terlalu lama dapat dikaitkan dengan obesitas. 

4. Kanker 

Meski alasannya belum dapat dipastikan, tetapi beberapa penelitian menemukan adanya keterkaitan antara duduk terlalu lama dalam jangka panjang dengan risiko terkena kanker. Hal ini dikarenakan ketika tubuh tidak aktif bergerak akibat duduk terlalu lama, kemampuan antioksidan dalam tubuh menjadi berkurang dan menyebabkan sel-sel yang tidak sehat bertumbuh dengan cepat.sehingga berisiko terkena kanker.  

Bagaimana Cara Mencegah Bahaya Duduk Terlalu Lama 

Penelitian menunjukkan, agar terhindar dari risiko-risiko kesehatan seperti di atas, dapat dengan meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi aktivitas duduk terlalu lama. 

Selain itu, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini untuk mencegah bahaya duduk terlalu lama: 

  • Berjalan selama 5 menit di setiap 30 menit duduk. 
  • Setel alarm di ponsel untuk mengingatkan Anda agar berdiri dan bergerak di setiap 30 menit atau 1 jam. 
  • Jalan kaki sekitar 10 menit setelah makan. 
  • Jika Anda bekerja di meja, cobalah meja berdiri (standing desk) atau berimprovisasi dengan meja yang tinggi. 
  • Lakukan hobi yang memungkinkan Anda aktif bergerak. 
  • Biasakan untuk stretching untuk merenggangkan otot dan sendi tubuh 
  • Gunakan tangga daripada lift. 

Nah, cara yang disarankan di atas hanyalah contoh dan masih banyak lagi cara lainnya. Sebab, aktivitas fisik tersebut bisa membawa perubahan pada kesehatan fisik dan mental Anda. 

Jangan lupa juga untuk jaga imun Anda dengan mengonsumsi vitamin C. Sebab, vitamin C dapat meningkatkan sel darah putih yang penting untuk daya tahan tubuh. 

Yuk, #SehatBareng bersama KALBE - Sahabat Kesehatan buat Anda. 

 

Referensi: 

Kim, et al. Association between sitting-time at work and incidence of erosive esophagitis diagnosed by esophagogastroduodenoscopy: a Korean cohort study. Amerika Serikat: National Library of Medicine. 2022. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9436792/ 

Mayo Clinic. Sitting is the New Smoking [Internet]. 2021 [cited  2023 June 20]. Available from: https://connect.mayoclinic.org/blog/living-with-mild-cognitive-impairment-mci/newsfeed-post/repost-sitting-is-the-new-smoking/#:~:text=serious%20health%20problems.-,Dr.,a%20screen%20%E2%80%94%20can%20be%20harmful. 

Henschel, B., Gorczyca, A. M., & Chomitek, A.K. Time Spent Sitting as an Independent Risk Factor for Cardiovascular Disease. Amerika Serikat: American Journal of Lifestyle Medicine. 14(2), pp. 2024-215. 2020. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7092398/ 

Katella, Kathy. Why Is Sitting so Bad for Us? Yale Medicine; 2019 [cited 2023 June 20]. Available from: https://www.yalemedicine.org/news/sitting-health-risks 

 

  

Diskusi

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Add to cart